Rabu, 27 Februari 2013

BURUH MENUNTUT HAK-HAKNYA SEBAGAI WARGA JAWA BARAT UNTUK BISA IKUT MEMILIH PILGUB JABAR


Buruh Bekasi Desak KPU Gelar Pencoblosan Ulang
Baban Gandapurnama - detikBandung




Buruh Bekasi Desak KPU Gelar Pencoblosan Ulang
Baban Gandapurnama - detikBandung



Bandung - Sedikitnya 100 buruh yang tergabung Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, Jalan Garut No.11, Kota Bandung, Rabu (27/2/2013). Massa mendesak agar dilakukan pencoblosan ulang, lantaran di tempat mereka bekerja atau pabrik tidak ada tempat pemungutan suara (TPS). Mereka juga tidak terdata sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilgub Jabar 2013.

"Ada sekitar 50 ribu buruh anggota FSPMI dari 400 pabrik di Bekasi ini tidak mencoblos Pilgub Jabar. Kalau dihitung bersama jumlah keluarga, ada 120 ribu. Mereka tidak terdata DPT," jelas Pimpinan FSPMI Cabang Kabupaten Bekasi Amir Mahfuz.

Amir mempertanyakan juga saat pencoblosan pada Minggu 24 Februari lalu tidak tersedia TPS khusus di pabrik-pabrik. Akibatnya, buruh mempunyai hak pilih terpaksa gagal mencoblos.

"Ya, TPS tidak disiapkan di area pabrik. Selain itu, di beberapa wilayah seperti Perumahan Talaga Harapan tidak ada TPS. Kami bukan tidak terima, tapi ini menjadi pembelajaran politik," tegasnya.

Amir mempertanyakan pula sikap perusahaan yang meliburkan buruh sehari sebelum pencoblosan atau Sabtu 23 Februari. Buruh diwajibkan bekerja saat Minggu atau masa pencoblosan berlangsung. Biasanya, kata dia, saat Pilbup Bekasi ada SK yang menerangkan sewaktu pemilihan di hari kerja itu aktivitas buruh diliburkan.

"Kami tidak tahu alasannya kenapa perusahaan seperti itu. Saat kami datangi, pihak perusahaan tidak mau bertemu," jelasnya.

Ia pun mendesak KPU Jabar untuk melaksanakan pencoblosan ulang Pilgub Jabar di wilayah Kabupaten Bekasi. "Kami harapkan ada pemilihan ulang di Jabar. Kalaupun tidak diberlakukan khusus di Kabupaten Bekasi, atau di TPS-TPS yang waktu itu tidak tersedia. Kami menyesalkan KPU tidak pernah sosialisasi mengenai teknis pencoblosan Pilgub Jabar," tutur Amir.

Massa di depan pagar KPU Jabar menenteng beberapa poster berisi protes. Di antaranya bertulis 'KTP Kami Jabar, Kok Bisa Tidak Terdaftar di DPT?', dan 'Wahai KPUD Jabar Buruh di Kabupaten Bekasi Tidak Bisa Memilih Pada Pilgub Jabar'. Unjuk rasa berlangsung tertib, dan mendapat penjagaan puluhan polisi.

Sementara itu Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat meminta buruh melaporkan hal ini ke Panwaslu. "Lalu Panwaslu melaporkan ke polisi, karena itu tindak pidana pemilu. Hukumannya denda atau kurungan enam bulan," katanya.

Sebab menurut dia seharusnya ada TPS khusus di pabrik. "Saat Pileg 2009 TPS khusus yang dimaksud berada di LP dan rumah sakit. Dalam pemilihan kepala daerah ini TPS khusus enggak ada. Yang ada TPS khusus di LP, termasuk di pabrik," terangnya.

Senin, 04 Februari 2013

TGL 24 PEBRUARI 2013 MERUPAKAN HARI BERSEJARAH BUAT KAB.SUMEDANG JAWA BARAT



Tgl 24 Pebruari 2013 merupakan hari bersejarah buat masyarakat Sumedang Jawa Barat, karena pada hari dan tanggal tersebut merupakan hari dimana diadakan pemilihan kepala daerah tingkat Kabupaten Sumedang (Bupati - Wakil Bupati ) dan sekaligus pemilihan Gubernur Jawa Barat.

IBAS AKAN MENGGANTIKAN ANAS URBANINGRUM

Ruhut Sitompul: Ibas Akan Jadi Pjs Ketum Demokrat

Ruhut mengklaim Ibas tengah dipersiapkan menggantikan Anas. Benarkah

 
Ruhut Sitompul
Ruhut Sitompul (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
BERITA TERKAIT
 
 
VIVAnews - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyebut Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas sedang disiapkan menjadi Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Umum. Ibas, akan menggantikan Anas Urbaningrum untuk sementara waktu hingga pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

"Ibas akan jadi Pejabat Sementara (Ketua Umum Partai Demokrat) sebelum KLB," kata Ruhut, kepada wartawan, di kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin, 4 Februari 2013.

Ruhut mengatakan, belakangan sudah muncul desakan dari internal Partai Demokrat agar mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum. Bahkan, sudah disiapkan skenario untuk segera menggelar KLB namun belum ditentukan waktu dan tempat pelaksanaannya.

Meski begitu, mantan Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat itu, Ibas hanya akan menjabat sementara. Dalam KLB nanti, baru akan diputuskan pengganti Anas sebagai Ketua Umum yang definitif. Sayangnya ia menolak menyebut figur yang telah dipersiapkan untuk jabatan Ketua Umum itu.

Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, Jero Wacik, telah membantah bahwa dirinya pernah mengeluarkan pernyataan agar Anas Urbaningrum segera mundur. Hal ini menyusul hasil survei SMRC yang menyatakan hanya 8,3 persen responden pemilih Partai Demokrat pada Pemilu 2014. Sementara, 42 persen responden menyatakan Partai Demokrat paling korup.

"Tadi saya baca ada beberapa media yang mengutip Jero minta Anas mundur, tidak ada statemen seperti itu, mengusulkan Anas mundur. Pikiran saya tidak begitu," kata Jero, di Jakarta Pusat, Senin 4 Februari 2013.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini meluruskan pernyataannya kemarin berkaitan dengan status Anas dalam kasus dugaan korupsi Hambalang yang berulang kali diberitakan media massa. (eh)

Minggu, 03 Februari 2013

YUSUF SUPENDI MINTA KPK TANGKAP PRESIDEN PKS YANG BARU " ANIS MATTA"

KPK Harus Tangkap Anis Matta

Yusuf Supendi (sumber, Detik.com)
Tidak main-main cobaan di tubuh PKS. Pernyataan mengejutkan datang dari salah seorang Pendiri PKS Yusuf Supendi. Minggu sore ini (3/2) Yusuf memberikan kejutan baru. Yusuf berani menyatakan terbuka, bahwa KPK segera menangkap Anis dan Siqil untuk digiring ke Guntur, tempat di mana sekarang Luthfi sudah duluan ditahan.
“Bagaimana cara menyelamatkan PKS? Sederhana, kalau mau selamat gampang. Saya berpesan dan meminta kepada KPK segera menangkap Anis Matta dan Hilmi Aminuddin, ditangkap dan digiring ke Guntur,” kata Yusuf seperti dikutip Detik.com.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi Lembaha Penegakan Hukum & Strategi Nasional di rumah makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu. Diskusi ini dihadiri mantan pimpinan KPK Bibit Samad Riyanto, praktisi hukum Achmad Rifai dan Pengamat Politik J Kristiadi.
Yusuf pernah melaporkan Anis Matta ke KPK dengan tuduhan penggelapan, sedangkan Hilmi disebutnya terkait dengan kasus yang terkenal disebut daging berjanggut pada 2011 lalu.
Yusuf mengklaim bahwa ketiganya ditangkap untuk kasus berbeda. “Karena Anis Matta telah saya laporkan tentang penggelapan uang, kalau Hilmi Aminuddin dia punya keterkaitan dengan kasus yang lalu yang sebelumnya nama Luthfi malah belum disebut, jadi ada untaian, jilid satu, jilid dua,” ujarnya.
Untuk Hilmi Aminuddin, Yusuf punya catatan sendiri. Menurut dia Hilmi telah melakukan kebohongan terkait asas partai.
Oleh karenanya, Yusuf menilai PKS akan makin terpuruk jika Anis dan Hilmi tetap berada di pucuk pimpinan PKS. “Selama mereka yang memimpin, PKS akan makin hancur,” tegasnya.

ANIS MATTA DILAPORKAN KE KPK OLEH SALAH SATU PENDIRI PKS

KPK Harus Tangkap Anis Matta



Yusuf Supendi (sumber, Detik.com)
Tidak main-main cobaan di tubuh PKS. Pernyataan mengejutkan datang dari salah seorang Pendiri PKS Yusuf Supendi. Minggu sore ini (3/2) Yusuf memberikan kejutan baru. Yusuf berani menyatakan terbuka, bahwa KPK segera menangkap Anis dan Siqil untuk digiring ke Guntur, tempat di mana sekarang Luthfi sudah duluan ditahan.
“Bagaimana cara menyelamatkan PKS? Sederhana, kalau mau selamat gampang. Saya berpesan dan meminta kepada KPK segera menangkap Anis Matta dan Hilmi Aminuddin, ditangkap dan digiring ke Guntur,” kata Yusuf seperti dikutip Detik.com.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi Lembaha Penegakan Hukum & Strategi Nasional di rumah makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu. Diskusi ini dihadiri mantan pimpinan KPK Bibit Samad Riyanto, praktisi hukum Achmad Rifai dan Pengamat Politik J Kristiadi.
Yusuf pernah melaporkan Anis Matta ke KPK dengan tuduhan penggelapan, sedangkan Hilmi disebutnya terkait dengan kasus yang terkenal disebut daging berjanggut pada 2011 lalu.
Yusuf mengklaim bahwa ketiganya ditangkap untuk kasus berbeda. “Karena Anis Matta telah saya laporkan tentang penggelapan uang, kalau Hilmi Aminuddin dia punya keterkaitan dengan kasus yang lalu yang sebelumnya nama Luthfi malah belum disebut, jadi ada untaian, jilid satu, jilid dua,” ujarnya.
Untuk Hilmi Aminuddin, Yusuf punya catatan sendiri. Menurut dia Hilmi telah melakukan kebohongan terkait asas partai.
Oleh karenanya, Yusuf menilai PKS akan makin terpuruk jika Anis dan Hilmi tetap berada di pucuk pimpinan PKS. “Selama mereka yang memimpin, PKS akan makin hancur,” tegasnya.