Minggu, 24 Maret 2013

WASIMIN ( Ketua PAC PDIP Bekasi Utara ) BALON CALEG DPRD KOTA BEKASI YANG SUKSES SEBAGAI PENGUSAHA .




WASIMIN, Pria yang dikenal sebagai Ketua Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan Kec.Bekasi Utara tersebut juga dikenal secara luas sebagai pengusaha yang sukses dibidang ayam potong. Dengan modal keyakinan dan keuletannya sebagai pengusaha dibantu dengan istri tercintanya beliau memulai usahanya dari nol. Pria asli Wonogiri yang terkenal dengan kepolosannya dan ceplas-ceplos tersebut juga merupakan salah satu ketua RW di lingkungan Kel.Harapan Jaya Bekasi Utara tepatnya RW 022 yang terpilih 2 kali secara berturut-turut dengan suara mayoritas.

Dilatar belakangi oleh sebuah idiologi partai yang tertanam dalam jiwa WASIMIN muda ketika masih di daerah, beliau juga aktif sebagai simpatisan PDI Perjuangan di Kota Bekasi. Meskipun tidak harus duduk secara resmi didalam kepengurusan partai namun beliau tetep eksis didalam memperjuangakan partai bergandeng tangan dengan para simpatisan,kader serta para pengurus dari mulai tingkat paling bawah hingga tingkat paling tinggi di jajaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

WASIMIN yang sering dipanggil dengan sebutan Wasimin BA ( Bandar Ayam ) tersebut juga di tahun 2004 yang lalu dipercaya sebagai ketua MEGA CENTER untuk pemenangan di wilayah Kec.Bekasi Utara.Tidak hanya sampai disitu, ketika partai punya hajat besar tidak terlepas sumbangsihnya baik sebagai simpatisan maupun sebagai pengusaha.

Ketika partai PDI Perjuangan Kota Bekasi mengusung kader terbaik partai H.Mochtar Mohamad ( Ketua DPC ) maju dalam pilkada yang berpasangan dengan Rahmat Efendi dengan sebutan M2R beberapa tahun yang lalu hingga sukses memenangkan pertarungan perebutan kursi Bekasi Satu (1) secara pemilihan langsung yang pertama pun tidak terlepas dari peran sertanya sebagai tokoh,sekaligus pengusaha yang berada dibalik layar maupun secara terang-terangan mensosialisasikan M2R secara langsung kepada masyarakat baik melalui pertemuan-pertemuan ataupun aktif memberikan statement-statement di media cetak khususnya diwilayah Kota Bekasi.

Sampaialah saatnya didaulat oleh para kader serta para pengurus PDI Perjuangan untuk maju menjadi salah satu kandidat Ketua PAC PDI Perjuangan Kec.Bekasi Utara pada tahun 2010 lalu yang berhasil dimenangkannya dengan mendapatkan suara 4 Kelurahan dari 6 Kelurahan yang ada di Kec.Bekasi Utara.
Sebelum terpilih menjadi Ketua PAC PDI Perjuangan Kec.Bekasi Utara, beliau juga telah ikut serta menjadi CALEG dari dapil III dengan nomor urut 8 mewakili dari unsyur tokoh masyarakat .

 Meskipun waktu pemilihan belum cukup mendapatkan suara yang signifikan dan belum mampu menghantarnya menjadi wakil rakyat dari Bekasi Utara, namun suaranya cukup banyak. Sehingga hal tersebut memantapkan dirinya untuk mencoba maju kembali didalam pileg yang akan datang disamping mempunyai hak khusus sebagai Ketua Pengurus Anak Cabang beliau juga sudah mempunyai modal suara awal yang cukup dijadikan dasar untuk bisa menjadi caleg yang mesti banyak diperhitungkan baik secara eksternal maupun oleh pihak internal itu sendiri Pada pilkada 2012 lalu meskipun calon yang di usung oleh PDI Perjuangan Kota Bekasi pasangan SM2-ANIM belum mampu memenangkan pertarungan melawan incumbent namun di wilayah nya mampu dengan telak dimenangkannya. Demikan juga ketika PILGUB JABAR beberapa waktu yang lalu,meskipun pasangan Rieke - Teten kalah di Kecamatan yang dipimpinnya namun diwilayahnya RW nya berhasil meraup suara terbanyak bahkan bisa dikatakan terbesar dalam nilai jumlah suara antar TPS sekota Bekasi . Disamping itu pula Kecamatan Bekasi Utara mampu menyumbangkan suara terbesar sekota Bekasi dengan jumlah yang signifikan sekitar 36.000 lebih suara.

               Ida Noviastuti (dkpa PAC), Alex S, Wasimin ( ketua ), Dedy Lukman (bendahara PAC)
                                                                       IM, Wasimin

Tentunya hal tersebut bukanlah merupakan hasil kerja peseorangan beliau sebagai pengurus partai namun juga merupakan hasil kerja secara tim kolegial secara bersama-sama dengan para pengurus yang lain dan para kader yang berada di bawah nya. Harapannya nama beliau bisa melanggang sampai dengan dikeluarkannya DCS sampai dengan DCT yang sekarang lagi di godok oleh kepengurusan yang lebih tinggi tingkatannya dalam hal ini DPC,DPD dan DPP. Iyah deh ketua....nanti kalu sdh lolos ke DCS dan DPT baru kita buat program kerja dan visi misi ungkapnya.Info Media Nasional News ( alex s ).

EVA SUNDARI JUGA KE BELANDA
SANTET INDONESIA LEBIH HEBAT

Ke Belanda, Eva Sundari Emoh Tanya Soal Santet
Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, akan mengikuti kunjungan kerja Komisi Hukum ke Eropa. Kata Eva, kunjungan kerja itu untuk mendalami Rancangan Undang-Undang Kitab UU Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan Kitab UU Hukum Pidana (KUHP).
Dari empat negara yang dikunjungi Komisi, Eva memilih berangkat ke Belanda. "Belanda kan menjadi landasan utama hukum kita," kata Eva, Jumat, 22 Maret 2013.
Di Belanda, Eva tak akan bertanya mengenai pasal santet dan zina lajang di Negeri Kincir Angin itu. Sebab, dia merasa malu bila pasal-pasal kontroversial itu ditanyakan. "Nanti apa kata mereka, bisa-bisa saya diketawain," ujar dia.

Dari awal, Eva memang menolak masuknya pasal santet dan zina lajang dalam draf rancangan yang diusulkan pemerintah. Menurut dia, dua pasal ini sulit diterapkan karena tak jelas indikatornya. "Lagi pula dua pasal ini tak berlaku di empat negara yang akan dikunjungi nanti."
Eva berencana lebih mendalami proses penegakan hukum dan tata cara beracara pidana di Belanda. Menurut dia, ketimbang mempelajari pasal per pasal, kunjungan lebih baik dioptimalkan guna bertukar pikiran tentang prinsip dasar penegakan hukum. 

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran memperkirakan, DPR menghabiskan anggaran senilai Rp 1,33 miliar untuk kunjungan ke Belanda. Asumsi biaya ini diprediksi dari jumlah peserta yang berangkat: 13 anggota Dewan dan dua staf sekretariat. Perhitungan sudah termasuk seluruh anggaran: transportasi, akomodasi, dan konsumsi; yang dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Keuangaan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Standar Biaya Tahun 2013. 

Selain Belanda, Komisi Hukum juga mengirim rombongan ke Inggris, Prancis, dan Rusia. Untuk kunjungan ke empat negara ini, diperkirakan DPR menghabiskan anggaran hingga Rp 6,5 miliar. Keberangkatannya sendiri direncanakan pada 14-19 April 2013.
IRA GUSLINA SUFA

BERLAKUNYA HUKUM RIMBA DI NEGERI YANG MENGEDEPANKAN HUKUM SEBAGAI PANGLIMA.

4 Tahanan Tewas Bukan Pelanggaran HAM (LP Sleman)

Hukum rimba yang adanya di hutan belantara sedang dipraktekan terjadi di negara tercinta Indonesia. Hukum rimba yang bercirikan siapa kuat dia yang berkuasa sehingga bisa berbuat semau-maunya tanpa ada aturan yang jelas. Dirinya adalah aturan yang jelas tersebut.

Adalah sertu Heru Santosa anggota kopassus Kandang Menjangan Kartosuro yang tewas dalam pertikaian di kafe paling ramai di Yogyakarta, Hugos Cafe. Apa alasan pertikaian tersebut masih belum jelas, apakah perebutan jasa keamanan kafe ? Persaingan penjualan narkoba ? Atau senggolan di lantai dansa ? Atau perselisihan di luar kafe yang terbawa sampai ke dalam kafe ? Yang pasti pelaku pembunuhan terhadap Sertu Heru Santosa telah ditangkap dan ditahan oleh penyidik polda DIY dan penahanannya dititipkan di Lapas Cebongan Sleman. Ke-4 tersangka pembunuhan adalah Yohannes Juan Manbait alias Juan, Gameliel Yermiayanto Rohiriwu, Andrianus Candra Gajala alias Dedi, Hendrik Benyamin Sahetapy Engkel alias Diki. Mereka berasal dari Kupang NTT.

Dinihari tadi ke-4 orang tersebut telah tewas tanpa bisa melakukan perlawanan karena mereka berada dalam sel tahanan. Ngeri pasti membayangkan apa perasaan ke-4 tahanan tersebut sebelum di eksekusi penyerangnya, apalagi sipir penjara tidak bisa berbuat apa-apa, menembak penyerang saja tidak, padahal sipir dibekali oleh senjata, mungkin sipir penjara, terpasuk kepala pengamanan Lapas dan Kepala Lapas berpikir : ‘biar sajalah mati 4 tahanan tersangka pembunuhan ini, gak bakal ada yang sedih, gak melanggar HAM, daripada gue yang mati’
Lagipula LP Sleman yang berada dibawah lingkungan kemenkumham RI bisa mencontoh apa yang dilakukan menkumham RI atau wamenkumham RI yang mengklaim tidak melanggar HAM saat melakukan pemindahan narapidana korupsi dari LP Porong Surabaya ke LP Sukamiskin Bandung dengan tangan narapidana diborgol dan disatukan berbaris dengan tali yang menghubungkan borgol-borgol tersebut, naik kereta api Argo Wilis siang hari dan dipamerkan ke media nasional dan orang banyak sejak dari stasiun Surabaya sampai stasiun Bandung, sejak dari Lapas Porong sampai Lapas Sukamiskin, seperti surat terbuka yang disampaikan Parman kepada SBY, yang berjudul ‘Ayahku Koruptor, Tapi Bukan Binatan

Jumat, 22 Maret 2013

KADER PKS SUBANG TERSANGKA KORUPSI, KABUR JADI BURONAN


Kader PKS Subang Tersangka Korupsi Kini Jadi Buronan

Satu lagi Bro and Sis, seorang kader PKS dari kabupaten subang menjadi tersangka, politikus kader PKS tersebut bernama Usep Ukaryana dan telah ditetapkan sebagai tersangka akibat perbuatan korupsi program usaha agrobisnis pertanian (PUAP) tahun 2012 sebesar 7.3 milyar rupiah.
“Keterlibatan Usep dalam kasus program Kementerian Pertanian tersebut karena kedudukannya sebagai Ketua Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Kabupaten Subang,” kata Kepala Sie Pidana Khusus Kejari Subang, Wilman Ernaldi,
PPNSI merupakan institusi yang mengusulkan nama-nam Gabungan Kelompok Tani (gapoktan) yang mendapatkan saluran dana PUAP ke pihak Kemneterian Pertanian. Setiap Gapoktan yang lolos seleksi lalu menerima bantuan Rp 100 juta. “Ada 79 gapoktan yang menerima dana PUAP itu, tapi, kemudian dua gapoktan lain mengundurkan diri,” ujar Wilman
Dari total dana Rp 7,3 miliar yang diterima, yang tersalurkan hanya Rp 6,9 miliar.
Parahnya sekarang usep justru mangkir tiga kali ketika dipanggil oleh kejaksaan dan saat ini yang bersangkutan telah kabur alias jadi buronan karena ketakutan mau ditahan oleh kejaksaan.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Subang, Wilman Ernaldi, mengatakan Usep sudah dipanggil tiga kali untuk dieperiksa sebagai tersangka. “Dia tetap tak memenuhi undangan kami tanpa keterangan yang jelas,” ujar Wilman, Selasa, 12 Maret 2013.
Kejaksaan tak mengetahui di mana politikus PKS itu bersembunyi. Menurut Wilman, Usep sudah kabur dari Subang. Bila Usep ditemukan, kata Wilman, “Tim penyidik akan melakukan jemput paksa.”
Wah, usep mau kabur kemana, jangan-jangan diduga mau gabung bersama para teroris ya, Hayo kejaksaan, terus cari buronan ini jangan sampai lolos, siapa tahu ketika ditangkap dan diperiksa ada pihak ketiga juga yang bakalan terlibat, maklum bro and, sis, ada dugaan dana korupsinya buat Parta.

Kamis, 21 Maret 2013

PDI PERJUANGAN JAWA TENGAH PECAT KADER YANG MEMBELOT

TEMPO.CO, Semarang - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah mulai menerapkan sanksi tegas terhadap pengurus maupun kadernya yang diketahui mendukung calon gubernur yang diusung partai lain dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013.

Sekretaris DPD PDIP Jawa Tengah, Agustina Wilujeng, menyatakan sudah memecat Unggul dari jabatannya sebagai Ketua Pengurus Anak Cabang Kecamatan Boja, Kendal. "Dia terbukti melanggar instruksi partai," kata Agustina, Jumat, 22 Maret 2013. PDIP juga memecat Sekretaris PAC PDIP Ngaliyan, Kota Semarang, Afroni.

Unggul dan Afroni bersama puluhan kader PDIP ikut datang ke acara deklarasi pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Hadi Prabowo-Don Murdono di Semarang. Hadi-Don diusung koalisi enam partai: PKS, PKB, PPP, Gerindra, Hanura, dan PKNU. Sedangkan PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko.

Agustina menambahkan, pemecatan terhadap Unggul telah diputusan dalam rapat pengurus DPD. DPP PDIP telah menginstruksi kepada jajaran pengurus DPD, DPC, dan PAC untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sujatmoko.

PDIP Jawa Tengah menerima banyak laporan ihwal adanya pengurus maupun anggota PDIP yang hadir pada deklarasi Hadi Prabowo-Don Murdono. Namun, setelah dilakukan klarifikasi, tidak semuanya merupakan pengurus dan kader, tapi hanya simpatisan PDIP.

Unggul belum bersikap atas adanya pemecatan itu. "Saya tak berkomentar dulu," katanya.

Sedangkan Afroni mengatakan bahwa dirinya datang ke acara deklarasi Hadi-Don atas nama organisasi kepemudaan Karang Taruna Jawa Tengah. Afroni pasrah saja jika dipecat dari PDIP. "Memang PDIP harus bertindak tegas termasuk ke saya kalau dirasa saya melanggar aturan partai," kata dia.

Sebelumnya, Hadi-Don juga mendaftar seleksi calon gubernur PDIP. Tapi, partai moncong putih ini memilih Ganjar-Heru. Hadi adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, sedangkan Don adalah Bupati Sumedang sekaligus Ketua DPC PDIP Sumedang. Karena maju dalam pemilihan gubernur melalui partai lain, Don Murdono juga sudah dipecat dari PDIP.

ROFIUD

Rabu, 20 Maret 2013

ANDI JONO BALON CALEG DARI PDI PERJUANGAN KEC.BEKASI UTARA KOTA BEKASI

MENGENAL LEBIH DEKAT BALON CALEG YANG DI USUNG OLEH PDI PERJUANGAN DARI DAPIL VI BEKASI UTARA KOTA BEKASI.
Andi Jono

ANDI JONO, Salah satu bakal caleg dari PDI Perjuangan yang satu ini adalah merupakan kader partai (internal). Dimulai sebagai simpatisan,Ketua Posko Pro Mega,Ketua Anak Ranting,Ketua Ranting,dan sekarang menjadi Bendahara Pengurus Anak Cabang (PAC) Kec.Bekasi Utara Kota Bekasi.  Tahun 2008 lalu pria berkumis yang akrab dipanggil dengan sebutan mas Andi tersebut juga merupakan caleg dari PDI Perjuangan dapil III Bekasi Utara yang kini berubah dapil menjadi dapil VI. Meskipun mendapatkan suara yang cukup lumayan (1600 suara) caleg dengan nomor urut 5 tersebut belum mampu menjadi perwakilan dari daerah pemilihan Bekasi Utara.

Meskipun demikian hal tersebut tidak menjadikannya putus semangat, sebagai kader yang sudah teruji didalam berbagai macam ujian terus tetap menggalang kekuatan untuk kebesaran partai berlambang moncong putih yang selama ini telah menjadi pilihan hatinya didalam memperjuangkan aspirasi masyarakat daerah tempat tinggalnya khususnya di Bekasi Utara umumnya Kota Bekasi. Hal tersebut telah dibuktikannya antara lain sebagai pengurus struktural partai di wajibkan memenangkan suara partai didalam pemilihan di TPS masing-masing ketika partai mengusung pasangan SM2-ANIM tepatnya TPS No 072   RW 015 Kel.Kaliabang Tengah Kec.Bekasi Utara mampu dimenangkannya . Begitu juga ketika pilgub beberapa waktu lalu seluruh TPS yang berada diwilayahnya mampu dimenangkannya dengan suara uang cukup telak dan signifikan. Hal tersebut tidak terlepas dari hasil sebuah kerja kerasnya yang tentunya bersama-sama dibantu para kader dan pengurus yang lain hingga terjalin sinergi antara masyarakat pemilih dengan pengurus partai untuk memenangkan pasangan yang di usung oleh partai PDI Perjuangan.

Andi Jono juga bertekad bulat maju lagi didalam pencalegkan kali ini bukan hanya sekedar memenuhi tuntutan dan ambisi pribadi, namun juga karena sebuah dorongan untuk selalu berperan katif didalam perjuangan partai ( idiologi ) dan atas dorongan dari rekan-rekan sesama pengurus partai yang ada satu dalam wilayah Kelurahan Kaliabang Tengah yang satu Kelurahan mempunyai hak pilih kurang lebih hampir 60.000 an hak pilih. Selama ini diwilayah tersebut tidak pernah sekalipun ada salah satu caleg dari PDI Perjuangan yang terpilih mewakili wilayahnya. Sehingga kali ini membulatkan Andi jono untuk semakin terpacu didalam pileg yang akan datang agar bisa menjebatani apa yang menjadi aspirasi dari masyarakat dan sekaligus menyuarakan suara masyarakat yang saat ini dirasa masih kurang maksimal.

Selain akan memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak masyarakat daerah yang diwakilinya, sebagai pengurus partai tentunya juga akan memperhatikan para Kader,Pengurus Partai yang selama ini telah berjuang bersama-sama didalam membesarkan partai. Harapan nya Andi Jono bisa LOLOS didalam proses penjaringan, penyaringan, hingga masuk menjadi DCS sampai dengan DCT yang sekarang lagi masih berproses pada tingkatan kepengurusan yang lebih tinggi ( DPC,DPD,DPP ). Info Media News ( Alex S ).

SOSOK PEREMPUAN TANGGUH DIDALAM MEMPERJUANGKAN HAK-HAK ORANG MISKIN

Memperjuangakan hak-hak orang yang tidak mampu (miskin) tidak harus duduk menjadi anggota Dewan, baik Pusat maupun Daerah.

NERLYTA LIONITA, Spsi. Adalah sebagihan dari sekian banyak contoh yang bisa menjadikan inspirasi bagi kaum wanita Indonesia yang masih bisa berbuat banyak didalam membantu masyarakat kecil yang selama ini sering termarjinalkan dan terpinggirkan.
Sosok perempuan berjilbab, ibu rumah tangga dari swami tercinta Dani Hadiansyah dan ibu dari Aditya Hadiansyah 6 Th dan Fredelino Hadiansah 5 Th sesungguhnya adalah seorang mu'allaf ( sejak 2003 ). Tidak ada yang menduga sebelumnya kalau "Lyta" panggilan akrabnya adalah darah keturunan Batak dari pasangan Bapak S.Marpaung dan Ibu Laurin H ( non muslim ) disamping selalu berpenampilan muslim, Lyta juga sangat menguasai  apa yang telah menjadi pilihan hatinya berupa keyakinan memeluk Agama Islam berikut memahami ajaran-ajarannya.
Perempuan lulusan Fakultas Psikology Upi YAI Salemba tersebut disamping aktif di lingkungan Majlis Taklim As-Sakinah dan Majlis Taklim At-Taqwa yang ada di lingkungan tingggalnya di Lippo Cikarang Bekasi, namun dari semenjak beberapa tahun yang lalu sudah aktif bergerak dibidang sosial masyarakat yang tidak mampu serta mendampingi para pasien yang mempunyai segala macam penyakit namun tidak mampu untuk berobat.
Seperti akhir-akhir ni di wilayah Kota dan Kab.Bekasi Lyta telah membantu banyak para pengidap penyakit yang disebut Thalasemia atau penyakit kelainan sel darah yang disebabkan berkurangnya atau tidak terbentuknya bahan pembentuk Hemogiogin yang bisa mengakibatkan sel darah merah pecah, dan Thalasemia ini penyakit keturunan yang memang sudah ada dari salah satu kedua orang tuanya, tapi penyakit tersebut dipastikan tidak menular kepada siapapun. Sekitar kurang lebih 150 orang atau anak  para penderita penyakit tersebut yang siap menerima uluran tangan dari Lyta untuk bisa mendapatkan bantuan pengobatan sampai dengan tuntas baik melalui Jamkesmas atau SKTM yang terkadang sangat sulit didapat dengan alasan yang berbelit-belit proses pengurusan birokrasinya.Dengan niat dan ketulusan dari Nerlyta tidak jarang para pasien tersebut dibawa kerumah sakit dengan biaya sendiri dengan bantuan rekan dan teman-teman Lyta di salah satu majlis taklim yang ada diwilayahnya di Lippo Cikarang Bekasi.
                                                        NERLYTA LIONITA.Spsi.
Anak penderita penyakit thalasemia  kalau dilihat sepintas kelihatan normal, hanya saja anak tersebut pucat,lesu,kuning,dan kadang perutnya membesar namun bukan berarti anak tersebut kekurangan gizi, hampir serupa namun tak sama. Perutnya membesar dikarenakan limpanya membengkak kalau tidak segera di transfusi darah bisa mengakibatkan anak tersebut meninggal dunia. Seperti halnya yang diderita Meisya Putri usia 7 Th alamat Desa Serang Cikarang Selatan saat ini sedang menderita penyakit thalasemia dan sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta yang tentunya sangat membutuhkan bantuan serta uluran tangan dari dinas terkait maupun dari peran serta masyarakat yang mau peduli dengan penderitaan sesama anak bangsa yang kebetulan nasibnya tidak sebaik dengan saudara dan teman-teman lainnya. Nerlyta juga berharap kepada pihak DPRD Kota dan Kab.Bekasi hendaknya tanggap dan peduli dengan apa yang menjadi tugasnya sebagai wakil rakyat, bukan lalu malah membiarkan dan terkesan tidak cepat tanggap dengan hal tersebut meskipun permasalahan tersebut sudah di bicarakan langsung dengan para wakil rakyat di komisi D yang membidangi di antaranya masalah Pendidikan,Kesehatan, Sosial Masarakat, Lingkungan dll. Info Media Nasional News.( Alex S )

                                                                Peduli Korban Banjir.

                                                 Berbagi kepada para Anak Yatim dan Piatu.


                    Salah satu korban penyakit Thalasemia sebelum dan setelah operasi dan pengobatan

Kamis, 14 Maret 2013

PDI PERJUANGAN JAWA TENGAH MESKIPUN MEMAINKAN BLUNDER, DENGAN MERANGKUL FAKTOR "RUSTRININGSIH" DIYAKINI MASIH MAMPU MEMENANGKAN PERTARUNGAN PILGUB DI JAWA TENGAH.

PDIP Siap Kalah Di Pilgub Jawa Tengah
Oleh: Rudi Purwanto

PDIP memainkan blunder
PDIP telah memilih ganjar Pranowo sebagai calon gubernur Jawa Tengah.Anehdan sangat menggelikan sekali karena PDIP ternyata tidak merekomendasikan Rustriningsih sebagai calon Gubernur Jawa tengah. Sikap ini bias dilandasi oleh beberapa pertimbangan:
1. Sebagai partai pemenang pemilu di Jawa Tengah PDIP begitu yakin dengan kekuatannya sehingga sekalipun mencalonkan calon yang kurang popular PDIP merasa yakin dapat meningkatkan popularitas calon yang di usungnya
2. Jawa Tengah sebagai basis dari PDIP secara tradisional sejak jaman pemilu 1955 sehingga PDIP sangat yakin loyalitas pemilih tradisionalnya
3. Keberadaan Jokowi yang asal Solo Jawa Tengah, sehingga dengan demikian PDIP merasa sangat yakin bahwa Jokowi akan mampu mengkatrol tingkat keterpilihan calon PDIP
Memang secara sekilas pertimbangan-pertimbangan di atas sangat rasional dan dengan demikian upaya memenangkan calon PDIP akan dapat berjalan dengan mulus. Namun tampaknya PDIP kurang mempertimbangkan beberapa factor yang sangat krusial dan akan sangat mempengaruhi jalannya pilgub Jawa Tengah, diantaranya:
1. Rustriningsih adalah factor yang sangat menentukan. Rustriningsih memang sudah menyatakan akan setia di PDIP , namun harus di simak bahwa setia kepada PDIP berbeda masalahnya dengan mendukung calon dari PDIP. Dari pernyataan tersiratnya sepertinya Rustriningsih tidak akan mendukung calon dari PDIP dan akan menyerahkan sepenuhnya pilihan rakyat Jawa Tengah kepada hati nurani masing-masing dan tidak akan mendorong mendukung kepada calon PDIP. Maka kedepan jika PDIP ingin selamat dalam pilgub Jawa Tengah harus merangkul factor Rustriningsih ini agar mampu dan mau memberikan dukungan secara terbuka kepada Ganjar Pranowo. Dan ini pun belum berarti jalan PDIP akan mudah.
2. Faktor kemenangan PKS dalam Pilgub Jawa Barat dan Sumatera Utara
Kemenangan ini menyebabkan adanya publikasi secara massif terhadap PKS dan akan menyebabkan calon yang di usung PKS menjadi perhatian, dimana pun calon PKS itu berkompetisi. Terlebih dalam dua pilgub tersebut calon PKS selalu dalam posisi mengalahkan calon dari PDIP.
3. Partai pengusung calon Hadi Prabowo dan Don relative terus meningkat elektabilitasnya, seperti PKS, Gerindra, Hanura. Belum lagi kekuatan tradisional Islam di Jawa tengah yang selama ini ada di PPP dan PKB. Terlebih jika dalam masa beberapa bulan ini dan dalam masa kampanye nanti Prabowo dari Gerindra, Wiranto dari Hanura, Anis Mata dari PKS mau turun gunung seperti halnya Megawati di PDIP maka peluang kemenangan PDIP secara mutlak akan menjadi sangat berat. Belum lagi jika MNC TV mulai membesarkan Hanura seperti dia dulu membesarkan Nasdem.
4. Ada satu hal sepele namun strategi sangat brilian telah di mainkan oleh koalisi Hadi Prabowo dan Don, yaitu penyebutan nama yang sangat familiar dan mudah diingat oleh siapa pun, yaitu telah di gunakannya nama HP-Don sebagai panggilan bagi dua pasangan ini dalam kampanye pilgub Jawa Tengah. Nama sangat familiar ini akan sangat menguntungkan dalam komunikasi masa dan pasti akan menyebabkan meningkatnya pengenalan public terhadap HP Don.
5. Calon Incumbent masih mempunyai peluang cukup besar untuk menang, namun dengan posisi partai pendukung yang relative terus menurun secara elektabilitas maka di butuhkan kampanye yang sangat masiv dan butuh usaha sangat keras untuk dapat mendudukkan kembali calon incumbent di kursi gubernur kembali, citra kepemimpinan yang otoriter selama bersama Rustriningsih telah menyebabkan calon incumbent relative berat
Berdasarkan semua factor di atas maka kemenangan PDIP akan merupakan dan membutuhkan perjuangan sangat berat. Dan PDIP atau siapa pun harus mengingat bahwa Jawa Tengah adalah ibarat kandang bagi PDIP dan merupakan salah satu barometer perpolitikan nasional, maka semestinya partai mana pun akan berusaha sangat keras untuk memenangkan Jawa Tengah. Dan karenanya PDIP harus meracik strategi sangat brilian jika tidak ingin kalah di kandang sendiri, karena kalah di kandang sendiri sama artinya dengan kematian bagi eksistensi partai dalam pemilu 2014

Sabtu, 02 Maret 2013

TIM DARI PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT NO URUT 5 "RIEKE DYAH PITALOKA - TETEN MASDUKI" MENUNTUT PEMILIHAN ULANG.



KEBERATAN SAKSI PASANGAN CALON NO 5 "RIEKE DYAH PITALOKA - TETEN MASDUKI" ATAS HASIL PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013.

Rapat pleno penghitungan suara tingkat KPUD Kota Bekasi diwarnai penolakan hasil rekapitulasi suara dari tim pasangan No 5 yang dikenal dengan tim pasangan PATEN baik secara lesan maupun secara tertulis.H.Tumai SE yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi memaparkan segala bentuk penyimpangan serta pelanggaran yang dinilainya sangat menentukan hasil akhir perolehan suara. Keberatan secara tertulis juga dibacakan secara langsung oleh Darius Doloksaribu SH salah satu saksi dari tim pasangan No 5 untuk tingkat KPUD Kota Bekasi ( H.Tumai SE, Dolog Pasaribu SH, Alex Suherman,Suheri ) Pernyataan keberatan saksi pasangan calon atas hasil pemilu Gubernur Jawa Barat 2013 sebagai berikut.

1.KPU Provinsi Jawa Barat telah melakukan penyimpangan dalam proses dan tahapan pemilukada Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 sehingga berpengaruh terhadap hasil akhir,dan tidak boleh dibiarkan untuk menegakkan keadilan.

       a.Pelanggaran terhadap asas Kepastian Hukum,Asas Tertib,Asas Keterbukaan dan Asas    Profesionalisme.Aturan yang berubah-ubah serta keterbatasan informasi mengenai status hak pilih warga yang ber KTP Jawa Barat,kebijakan tersebut sangat membingungkan calon pemilih sehingga tidak ada kepastian hukum.

       b.Pelanggaran terhadap Tahapan Pemilu Gubernur yang telah ditetapkan,terutama dalam hal distribusi formulir Model C6-KWK.KPU. sesuai ketentuan peraturan. Model C6-KWK.KPU semestinya sudah sampai kepada pemilih pada H3, akan tetapi pada H2 Model C6-KWK.KPU masih berada di KPU Provinsi.

2.KPU Provinsi Jawa Barat selain mengesampingkan aturan-aturan prosedural,juga telah memasung dan mengesampingkan keadilan substantif dengan menyalahgunakan kewenangan sebagai penyelanggara pemilu.
a.Bahwa KPU Provinsi Jawa Barat telah menertibkan Surat Edaran Nomor : 181/KPU-Prov-011/11/2013 tanggal 18 Februari 2013 Perihal Pemilih yang belum terdaftar pada DPT, yang mana surat edaran tersebut bertentangan dengan pasal 69 ayat (1) dan Pasal 74 ayat (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan,Pengesahan Pengangkatan/ dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,Pasal 32 ayat (1) sampai ayat (4) Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta Keputusan KPU Provinsi Jawa Barat Nomor : 01 Kpts-KPU-Prov-011-VII-2012 tentang Tahapan Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013.

       b.Bahwa KPU Provinsi Jawa Barat melulu Surat Edaran Nomor : 182/KPU-Prov-011/11/2013 tangga 18 Februari 2013 Perihal Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS dengan sengaja melanggar Pasal 47 hurup g Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu,Pasal 83 ayat (11) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, serta Pasal 56a ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 72 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tempat Pemungutan Suara sebagauimana diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2010.

      c.Bahwa KPU Provinsi Jawa Barat melalui Surat Nomor : 197/KPU-Prov-011/II/2013 tanggal 18 Februari 2013, dengan senagaja melanggar Pasal 37 ayat (1) dan Pasal 39 Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dimana KPU Provinsi Jawa Barat telah membuat dan/atau menambah Bentuk dan Jenis Formulir yang tidak diatur dalam peraturan tersebut.

      d.Bahwa KPU Provinsi Jawa Barat telah menerbitkan Surat Edaran Nomor : 202/KPU-Prov-011/11/2013 tanggal 18 Februari 2013 Perihal Pelaksanaan Verifikasi Administrasi dan Faktual. Yang mana surat edaran tersebut sangat bertentangan dengan Pasal 32 ayat (1) sampai ayat (4) Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Putakhiran Data dan Daftar Pemilihan Umum Kepala Derah dan Wakil Kepala Daerah. Andaikata benar, validasi keabsahan status kependudukan ke Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil atau Kantor Kecamatan atau Kantor Kelurahan merupakan hal yang tidak masuk akal,karena batas waktu tanggal 23 Februari merupakan Hari Libur bagi Instansi Pemerintahan.

3.Terkait Surat Edaran tersebut, nampak jelas bahwa KPU Provinsi Jawa Barat telah bertindak secara sepihak menyampaikan edaran tersebut hanya kepada kalangan internal penyelenggara pemilu, tanpa menembuskan edaran tersebut kepada TIM Pasangan Calon. KPU Provinsi Jawa Barat telah melanggar prinsip Pemilu FREE AND FAIR,hal tersebut bukan saja merugikan pasangan calon , akan tetapi juga merugikan rakyat Jawa Barat. Terutama kelompok marjinal,miskin,terpinggirkan yang jauh dari akses informasi. Secara lebih luas,tindakan tersebut nyata telah mencidrai prinsip demokrasi.

4. Apabila proses Pemilukada berlangsung tanpa ketertiban hukum maka pada akhirnya sama saja dengan membiarkan terjadinya pelanggaran atas prinsip Pemilu yang LUBER dan JURDIL. Jika hal itu terjadi berarti akan melenceng jauh dari filosofi dan tujuhan diadakannya Pemilukada.Terlebih lagi banyaka fakta tentang terjadinya pelanggaran yang tidak dapat diselesaikan oleh pengawas Pemilukada sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan oleh Undang-Undang.

5. Kami Tim dari Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor 5 berkesimpulan bahwa KPU Provinsi Jawa Barat telah melakukan pelanggaran yang bersifat terstruktur,sistimatis,dan massif yang mempengaruhi hasil perolehan suara. Oleh karena itu kami menyatakan menolak hasil pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013. (Alxs)

Jumat, 01 Maret 2013

AHMAD HERYAWAN TEGA CACI MAKI GURU

hmad Heryawan Tega Caci Maki Guru


"Hormati guru mu sayangi teman..." Liric lagu itu nampaknya tidak berlaku Ahmad Heryawan. Pasalnya, Ahmad Heryawan telah tega menghina Gurunya dengan cacian tak pantas. 

Yusuf Supendi, pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menanggapi santai pernyataan calon gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) yang menyebutnya tak tahu aturan dan memintanya sekolah lagi.

Yusuf menilai, pernyataan itu merupakan wujud ketakutan dan kegelisahan Heryawan. "Pernyataan harus sekolah lagi pernyataan wujud kelimpungannya ikan dalam air sabun. Jadi kayak ikan mabuk ajalah itu," kata Yusuf di Jakarta, Senin (4/2/2013).

Yusuf mengaku telah menasihati Deddy Mizwar untuk mundur dari pencalonannya sebagai cawagub yang mendampingi Aher. Nasihat itu dikirimkan Yusuf kepada Deddy Mizwar melalui pesan singkat (SMS) telepon selulernya.

"Soal itu setelah ada acara di radio lokal Bandung, setelah itu saya langsung SMS ke Deddy Mizwar, karena saya dekat dengan beliau. Maksud saya kan sesama muslim yang kenal mendengarkan mazwar kalau mau aman dunia akhirat lebih baik tidak perlu menjadi cawagub dari pasangan Aher," katanya.

Yusuf mengaku mengenal baik Aher karena calon incumbent itu merupakan anak didiknya. "Jadi Yusuf Supendi memberikan nasihat baik tidak perlu jadi cagawub. Aher biasa ngaji sama saya, jadi Aher itu murid saya," katanya.

Aher geram atas isu yang dimunculkan Yusuf Supendi, soal mundurnya Deddy Mizwar dari pencalonnya sebagai cawagub yang mendampingi Heryawan. Aher bahkan menyebut Yusuf adalah orang yang tak tahu aturan dan memintanya untuk sekolah lagi.

"Itu orang tidak tahu aturan kali yah. Harusnya belajar dulu, dan harusnya sekolah dulu," ketus Heryawan di Gedung Sate Bandung, yang ditujukan kepada sang Guru.



Teman lama dibuang

Ahmad Heryawan sempat menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta selama 2 periode, sebelum dirinya mendapat hoki menang pada Pilkada Jabar yang lalu berpasangan dengan Dede Yusuf.

Selama menjabat, Ahmad Heryawan dikenal sebagai anggota dewan yang kerap sulit ditemui, terlebih saat menduduki kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Hal ini diutarakan seorang jurnalis Ibukota yang bertugas Balaikota-DPRD DKI Jakarta yang dirahasiakan identitasnya karena yang bersangkutan masih aktif bertugas di pos tersebut.

"Biasa deh, bila ada perlunya barulah menebar senyum kepada kita. Selebihnya, tak perlu saya jelaskan lagi, bukankah kamu juga pernah mengalaminya, iya kan," katanya sambil berusaha memancing respon dari Berita Bogor.

Semenjak dia (Ahmad Heryawan) menjabat Gubernur Jabar, lanjut dia, malah tambah sulit dihubungi. Bahkan, sudah berganti nomor selular yang dipegang oleh sang Ajudan, kang Azis Fais. "Ya mungkin dia pikir sudah menjadi raja kecil di Jawa Barat, jadinya kita - kita ini habis manis sepah dibuang barangkali," ucapnya berseloroh.

Mengenai pencalonannya yang kali kedua, dirinya menilai itu hak Ahmad Heryawan yang ingin lagi dan lagi duduk di singgahsana empuk di Gedung Sate. "Baguslah kalau dia masih percaya diri, itu kan hak dia. Terpilih atau tidak ada ditangan warga Jabar," ujar pria yang akrab dengan Dani Anwar, Muhayar dan Yusriah Dzinnun ini.

Tak hanya itu, tokoh Jakarta Utara YS yang semula sangat dekat hubungannya dengan Ahmad Heryawan juga mengalami hal serupa meski tak sama persis. "Sudahlah bila memang beliau tidak bisa dihubungi bisa saja dikarenakan kesibukannya sebagai orang nomor satu di Jabar," katanya.

Saya sangat dekat dengan beliau, tambahnya, tapi tidak mau mempersoalkan meskipun beliau sulit ditemui atau dihubungi lagi selama di Jabar. "Saya dengar baru - baru ini, Ahmad Heryawan gencar pasang iklan dan turun keliling Jawa Barat mencari simpatik masyarakat menjelang Pilgub  (dan)

DPC PDI PERJUANGAN KOTA BEKASI MENOLAK HASIL PILGUB JAWA BARAT

Foto: DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi menyatakan menolak dengan tegas hasil pemungutan dan penghitungan suara #PILGUB Th 2013,Tim#PATEN berkesimpulan bahwa KPU Prov Jawa Barat telah melakukan pelanggaran yg bersifat terstruktur,sistimatis dan masif hingga mempengaruhi hasil suara.Demikian dinyatakan oleh H.Tumai SE Ketua Tim No urut 5 #PATEN.