Mata duniapun sempat beberapa saat
tertuju kepada sosok pemimpin Surakarta ini sampai memberikan
penghargaan tingkat internasional “Best Practice”.
Popularitaspun semakin menanjak dengan
terpilihnya Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta yang sejak hari pertama
langsung melakukan berbagai terobosan & gebrakan yang tidak mengenal
lelah dan langsung ke pusat masalah. Yang paling unik disini adalah
antusiasme warga yang bukan hanya warga DKI, tapi warga-warga di
daerah-daerah lain di seluruh Indonesia
yang semula jenuh dengan berita-berita politik , mendadak haus akan
berita tentang Jokowi, Gubernur baru DKI Jakarta yang kemeriahannya
melebihi pemilihan presiden. Hari demi hari selalu tertuju untuk melihat
kiprah Jokowi yang memang ada saja gebrakan di setiap harinya. Ditambah
dengan pasangan serasinya, Ahok (Basuki Tjahaya Purnama) yang berbeda
watak tapi memiliki visi yang benar-benar serasi, semakin membuat media
terseret dalam arus putaran kharisma pemimpin Jakarta.
Kurang dari 5 bulan kepemimpinan Jokowi, telah begitu banyak gebrakan-gebrakan perubahan yang telah dilakukan, diantaranya :
- Menepati janji kampanyenya untuk lebih lama berada di lapangan dan tidak hanya duduk dibelakang meja. Setelah pelantikan, Jokowi langsung berkeliling untuk melihat secara langsung permasalahan ditengah-tengah masyarakat, mulai dari melihat kondisi perkampungan, hingga melihat langsung kondisi sunga-sungai yang ternyata sangat tidak terurus dengan banyaknya sampah. Jokowipun langsung memerintahkan dinas PU untuk segera membersihkannya dengan menambah ekscavator.
- Membuka Kantor balai kota untuk rakyat. Sekarang rakyat bisa leluasa menyampaikan keluhan ke balai kota dan bisa merasakan indahnya balai kota daripada sebelumnya yang terkesan angker dan kurang welkam
- Sidak ke kelurahan-kelurahan untuk mendisiplinkan kinerja aparat di tingkat kelurahan yang ternyata selama ini sangat tidak disiplin seringkali melakukan pungutan-pungutan liar .
- Memberi tambahan honor Rp.500,000 bagi RT & RW, dan tidak hanya itu, Jokowi juga memberikan bonus prestasi bagi mereka-mereka yang mampu menciptakan terobosan dalam pekerjaannya.
- Mengangkat Budaya dan kearifan lokal Betawi dengan mewajibkan PNS untuk memakai pakaian adat betawi pada hari Jumát yang sekarang ganti menjadi hari rabu. Tidah hanya itu, pemprov DKI menekankan seluruh bangunan di Jakarta harus bisa menampilkan karakter kebetawiannya.
- Melakukan efisiensi dengan menyatukan kantor dinas dengan balai kota. Langkah ini sangat tepat untuk memudahkan kontrol dan pengawasan, sekaligus memperpendek jalur akses informasi antara dinas dengan gubernur yang pastinya disamping efisien biaya, tempat juga waktu.
- Mereformasi SATPOL PP dengan menanggalkan pentungan dan menginstruksikan untuk tidak lagi menggunakan cara-cara kekerasan tanpa kehilangan ketegasan. Dan sekarang bisa kita lihat wajah SATPOL PP yang mendadak humanis J
- Melakukan gebrakan transparansi rapat anggaran yang disiarkan lewat media youtube, sehingga rakyat bisa melihat mengoreksi besaran anggaran dan peruntukannya.
- Digitalisasi program dengan bekerjasama dengan telkom, untuk memudahkan operasional dan juga lebih menghemat anggaran hingga 20 Milliar tanpa harus mengelola sendiri. Langkah ini sangat menguntungkan pemprov DKI, karena bisa memotong jalur mark-up proyek .
- Memberlakukan system pajak online. Dengan system ini, penyelewengan pajak akan dapat di tekan.
- Pemberlakuan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang memang adalah poin utama janji kampanye Jokowi yang kemudian diikuti dengan mulai dibagikannya Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk para pelajar yang langsung diberikan kepada siswa dengan system ATM dengan fasilitas Bank DKI. Ini menarik, karena anggaran pendidikan akan langsung tertuju pada sasaran, dan bisa menghindari ‚permainan & penyelewengan‘ oleh oknum.
- Menaikkan Upah Buruh Propinsi DKI hingga 30%. Kenaikan yang fantastis, walaupun Jokowi harus berhadapan dengan para kapitalis perusahaan yang sempat mengancam akan hengkang dari Jakarta.
- Mulai melakukan tahapan peremajaan dan penambahan transportasi umum dengan menambah ratusan bus trans jakarta dan kopaja.
- Memberlakukan e-Ticketing dengan system digital ticket untuk mempermudah pelayanan transportasi umum, yang diharapkan akan mampu membuat warga beralih untuk menggunakan sarana transportasi umum.
- Mereformasi dinas Pendidikan yang seringkali melakukan pungli dan memungut biaya-biaya siluman yang kemudian ditindak lanjuti dengan pencopotan kepala sekolah SMA MH Thamrin.
- Mereformasi Dinas Kebersihan dan Dinas PU yang kemudian menetapkan masalah kebersihan harus dikelola oleh satu dinas, agar tidak ada tumpang tindih tupoksi masalah penanganan sampah yang selama ini sering saling melempar tanggung jawab.
- Terobosan untuk membersihkan aparat pemerintahan dari tindak korupsi dan narkotika dengan bekerja sama secara penuh dengan KPK dan BNN yang dipelopori oleh Pemprov DKI.
- Jokowi yang langsung terjun ke lapangan dan memandori secara langsung saat jebolnya tanggul Latuharhari , sementara dinas PU menyatakan untuk mengatasi luberan air harus menunggu banjir reda. Akhirnya Jokowi turun langsung untuk membendung luberan air dengan meminta pengerahan bantuan dari pihak TNI ,,, yang akhirnya bisa di rampungkan selama satu hari.
- Menginstruksikan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk merekayasa hujan, agar hujan diturunkan di laut, mengingat informasi dari BMKG yang menyatakan akan datangnya intensitas hujan yang lebih besar. Dan langkah Jokowi ini pun berhasil dengan gemilang.
- Pelelangan Jabatan untuk kelurahan, camat sampai walikota. Dengan pemberlakuan system ini sangat terasa dampaknya bagi mereka yang selama ini bermalas-malasan, jabatannya akan segera dilelang untuk orang yang lebih kompeten.
- Menyediakan Transportasi air untuk warga di kawasan marunda. Disamping untuk memfasilitasi para penghuni rusun, transportasi air diharapkan mampu mengurangi tingkat kemacetan di jalan raya.
- Relokasi warga bantaran kali ke rusun marunda tanpa konflik. Kita tau pemerintah sebelumnya tidak mampu (mau) merelokasi warga bantaran kali ke rusun-rusun yang telah disiapkan dikarenakan adanya permainan pihak pengelola / calo rusun yang ternyata diperjual belikan dengan harga tinggi demi meraup keuntungan pribadinya. Dan setelah Jokowi-Ahok terjun langsung ke lapangan, akhirnya merekapun langsung paham dengan masalah sebenarnya yang terjadi dilapangan. Dan sekarang rusun marundapun sudah penuh ditempati warga bantaran kali yang ternyata antri untuk menempati rusun. Dan yang paling penting adalah adanya reformasi sistem untuk mendapatkan rusun tsb.
- Transparansi APBD DKI hingga lembar ke-3 yang dipublikasikan lewat website http://www.jakarta.go.id yang dapat diakses secara umum oleh masyarakat.
- Mulai menata pedagang kaki lima (PKL). Dimulai dengan menata PKL di depan Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Sebanyak 36 PKL mendapat gerobak gratis. Shelter tempat mereka berjualan juga diperbaiki. Selain itu, para pedagang diberi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) secara gratis.
- Mulai disiapkannya ruang terbuka hijau yang juga sebaga sarana olahraga stadion BMW sebagai stadion berkelas internasional yang sudah dimulai dg direlokasikannya warga untuk segera menyulap lingkungan kumuh menjadi kawasan yang indah.
Dari pemaparan diatas, rakyat sangat
mengapresiasi kinerja Jokowi yang telah banyak membuat terobosan
melebihi janji-janji kampanyenya walaupun hanya dalam hitungan bulan
(kurang dari 5 bulan). Kinerja yang benar-benar untuk rakyat, sangat
bisa kita rasakan, walaupun tak sedikit orang yang berusaha menutup mata
dengan menganggap kinerja Jokowi hanya sebagai pencitraan, tapi rakyat
lebih percaya dengan apa yang mereka rasakan.
Dan dengan banyaknya bukti kapabilitas
Jokowi dalam hal menangani masalah, terutama cara dan system yang di
berlakukan dalam mereformasi birokrasi, sudahlah lebih dari cukup bagi
rakyat untuk mengidolakan Jokowi sebagai presiden 2014 mendatang.
Memang hal ini akan menjadi pukulan telak bagi para birokrat, yang mana
posisi dan kedudukan mereka pastilah akan sangat terancam menanggapi
fonomena ini. Karena itu sangatlah wajar jika banyak diantara mereka
yang akan melakukan segala cara untuk ‘mengamankan’ posisi mereka,
setidaknya mengulur waktu bagi Jokowi untuk memimpin negri ini hingga
2019. Agar setidaknya mereka masih berkesempatan untuk melakukan aksi -
aksi memperkaya diri/kerabat mereka selama beberapa tahun kedepan.
Semoga hadirnya Jokowi akan memberi
inspirasi bagi para pemimpin di negri ini untuk kembali kepada sumpah
jabatan dan menempatkan jabatan sebagai pengabdian kepada masyarakat,
bukan ajang untuk meraih kekuasaan semata
Mata duniapun sempat beberapa saat
tertuju kepada sosok pemimpin Surakarta ini sampai memberikan
penghargaan tingkat internasional “Best Practice”.
Popularitaspun semakin menanjak dengan
terpilihnya Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta yang sejak hari pertama
langsung melakukan berbagai terobosan & gebrakan yang tidak mengenal
lelah dan langsung ke pusat masalah. Yang paling unik disini adalah
antusiasme warga yang bukan hanya warga DKI, tapi warga-warga di
daerah-daerah lain di seluruh Indonesia
yang semula jenuh dengan berita-berita politik , mendadak haus akan
berita tentang Jokowi, Gubernur baru DKI Jakarta yang kemeriahannya
melebihi pemilihan presiden. Hari demi hari selalu tertuju untuk melihat
kiprah Jokowi yang memang ada saja gebrakan di setiap harinya. Ditambah
dengan pasangan serasinya, Ahok (Basuki Tjahaya Purnama) yang berbeda
watak tapi memiliki visi yang benar-benar serasi, semakin membuat media
terseret dalam arus putaran kharisma pemimpin Jakarta.
Kurang dari 5 bulan kepemimpinan Jokowi, telah begitu banyak gebrakan-gebrakan perubahan yang telah dilakukan, diantaranya :
- Menepati janji kampanyenya untuk lebih lama berada di lapangan dan tidak hanya duduk dibelakang meja. Setelah pelantikan, Jokowi langsung berkeliling untuk melihat secara langsung permasalahan ditengah-tengah masyarakat, mulai dari melihat kondisi perkampungan, hingga melihat langsung kondisi sunga-sungai yang ternyata sangat tidak terurus dengan banyaknya sampah. Jokowipun langsung memerintahkan dinas PU untuk segera membersihkannya dengan menambah ekscavator.
- Membuka Kantor balai kota untuk rakyat. Sekarang rakyat bisa leluasa menyampaikan keluhan ke balai kota dan bisa merasakan indahnya balai kota daripada sebelumnya yang terkesan angker dan kurang welkam
- Sidak ke kelurahan-kelurahan untuk mendisiplinkan kinerja aparat di tingkat kelurahan yang ternyata selama ini sangat tidak disiplin seringkali melakukan pungutan-pungutan liar .
- Memberi tambahan honor Rp.500,000 bagi RT & RW, dan tidak hanya itu, Jokowi juga memberikan bonus prestasi bagi mereka-mereka yang mampu menciptakan terobosan dalam pekerjaannya.
- Mengangkat Budaya dan kearifan lokal Betawi dengan mewajibkan PNS untuk memakai pakaian adat betawi pada hari Jumát yang sekarang ganti menjadi hari rabu. Tidah hanya itu, pemprov DKI menekankan seluruh bangunan di Jakarta harus bisa menampilkan karakter kebetawiannya.
- Melakukan efisiensi dengan menyatukan kantor dinas dengan balai kota. Langkah ini sangat tepat untuk memudahkan kontrol dan pengawasan, sekaligus memperpendek jalur akses informasi antara dinas dengan gubernur yang pastinya disamping efisien biaya, tempat juga waktu.
- Mereformasi SATPOL PP dengan menanggalkan pentungan dan menginstruksikan untuk tidak lagi menggunakan cara-cara kekerasan tanpa kehilangan ketegasan. Dan sekarang bisa kita lihat wajah SATPOL PP yang mendadak humanis J
- Melakukan gebrakan transparansi rapat anggaran yang disiarkan lewat media youtube, sehingga rakyat bisa melihat mengoreksi besaran anggaran dan peruntukannya.
- Digitalisasi program dengan bekerjasama dengan telkom, untuk memudahkan operasional dan juga lebih menghemat anggaran hingga 20 Milliar tanpa harus mengelola sendiri. Langkah ini sangat menguntungkan pemprov DKI, karena bisa memotong jalur mark-up proyek .
- Memberlakukan system pajak online. Dengan system ini, penyelewengan pajak akan dapat di tekan.
- Pemberlakuan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang memang adalah poin utama janji kampanye Jokowi yang kemudian diikuti dengan mulai dibagikannya Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk para pelajar yang langsung diberikan kepada siswa dengan system ATM dengan fasilitas Bank DKI. Ini menarik, karena anggaran pendidikan akan langsung tertuju pada sasaran, dan bisa menghindari ‚permainan & penyelewengan‘ oleh oknum.
- Menaikkan Upah Buruh Propinsi DKI hingga 30%. Kenaikan yang fantastis, walaupun Jokowi harus berhadapan dengan para kapitalis perusahaan yang sempat mengancam akan hengkang dari Jakarta.
- Mulai melakukan tahapan peremajaan dan penambahan transportasi umum dengan menambah ratusan bus trans jakarta dan kopaja.
- Memberlakukan e-Ticketing dengan system digital ticket untuk mempermudah pelayanan transportasi umum, yang diharapkan akan mampu membuat warga beralih untuk menggunakan sarana transportasi umum.
- Mereformasi dinas Pendidikan yang seringkali melakukan pungli dan memungut biaya-biaya siluman yang kemudian ditindak lanjuti dengan pencopotan kepala sekolah SMA MH Thamrin.
- Mereformasi Dinas Kebersihan dan Dinas PU yang kemudian menetapkan masalah kebersihan harus dikelola oleh satu dinas, agar tidak ada tumpang tindih tupoksi masalah penanganan sampah yang selama ini sering saling melempar tanggung jawab.
- Terobosan untuk membersihkan aparat pemerintahan dari tindak korupsi dan narkotika dengan bekerja sama secara penuh dengan KPK dan BNN yang dipelopori oleh Pemprov DKI.
- Jokowi yang langsung terjun ke lapangan dan memandori secara langsung saat jebolnya tanggul Latuharhari , sementara dinas PU menyatakan untuk mengatasi luberan air harus menunggu banjir reda. Akhirnya Jokowi turun langsung untuk membendung luberan air dengan meminta pengerahan bantuan dari pihak TNI ,,, yang akhirnya bisa di rampungkan selama satu hari.
- Menginstruksikan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk merekayasa hujan, agar hujan diturunkan di laut, mengingat informasi dari BMKG yang menyatakan akan datangnya intensitas hujan yang lebih besar. Dan langkah Jokowi ini pun berhasil dengan gemilang.
- Pelelangan Jabatan untuk kelurahan, camat sampai walikota. Dengan pemberlakuan system ini sangat terasa dampaknya bagi mereka yang selama ini bermalas-malasan, jabatannya akan segera dilelang untuk orang yang lebih kompeten.
- Menyediakan Transportasi air untuk warga di kawasan marunda. Disamping untuk memfasilitasi para penghuni rusun, transportasi air diharapkan mampu mengurangi tingkat kemacetan di jalan raya.
- Relokasi warga bantaran kali ke rusun marunda tanpa konflik. Kita tau pemerintah sebelumnya tidak mampu (mau) merelokasi warga bantaran kali ke rusun-rusun yang telah disiapkan dikarenakan adanya permainan pihak pengelola / calo rusun yang ternyata diperjual belikan dengan harga tinggi demi meraup keuntungan pribadinya. Dan setelah Jokowi-Ahok terjun langsung ke lapangan, akhirnya merekapun langsung paham dengan masalah sebenarnya yang terjadi dilapangan. Dan sekarang rusun marundapun sudah penuh ditempati warga bantaran kali yang ternyata antri untuk menempati rusun. Dan yang paling penting adalah adanya reformasi sistem untuk mendapatkan rusun tsb.
- Transparansi APBD DKI hingga lembar ke-3 yang dipublikasikan lewat website http://www.jakarta.go.id yang dapat diakses secara umum oleh masyarakat.
- Mulai menata pedagang kaki lima (PKL). Dimulai dengan menata PKL di depan Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Sebanyak 36 PKL mendapat gerobak gratis. Shelter tempat mereka berjualan juga diperbaiki. Selain itu, para pedagang diberi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) secara gratis.
- Mulai disiapkannya ruang terbuka hijau yang juga sebaga sarana olahraga stadion BMW sebagai stadion berkelas internasional yang sudah dimulai dg direlokasikannya warga untuk segera menyulap lingkungan kumuh menjadi kawasan yang indah.
Dari pemaparan diatas, rakyat sangat
mengapresiasi kinerja Jokowi yang telah banyak membuat terobosan
melebihi janji-janji kampanyenya walaupun hanya dalam hitungan bulan
(kurang dari 5 bulan). Kinerja yang benar-benar untuk rakyat, sangat
bisa kita rasakan, walaupun tak sedikit orang yang berusaha menutup mata
dengan menganggap kinerja Jokowi hanya sebagai pencitraan, tapi rakyat
lebih percaya dengan apa yang mereka rasakan.
Dan dengan banyaknya bukti kapabilitas
Jokowi dalam hal menangani masalah, terutama cara dan system yang di
berlakukan dalam mereformasi birokrasi, sudahlah lebih dari cukup bagi
rakyat untuk mengidolakan Jokowi sebagai presiden 2014 mendatang.
Memang hal ini akan menjadi pukulan telak bagi para birokrat, yang mana
posisi dan kedudukan mereka pastilah akan sangat terancam menanggapi
fonomena ini. Karena itu sangatlah wajar jika banyak diantara mereka
yang akan melakukan segala cara untuk ‘mengamankan’ posisi mereka,
setidaknya mengulur waktu bagi Jokowi untuk memimpin negri ini hingga
2019. Agar setidaknya mereka masih berkesempatan untuk melakukan aksi -
aksi memperkaya diri/kerabat mereka selama beberapa tahun kedepan.
Semoga hadirnya Jokowi akan memberi
inspirasi bagi para pemimpin di negri ini untuk kembali kepada sumpah
jabatan dan menempatkan jabatan sebagai pengabdian kepada masyarakat,
bukan ajang untuk meraih kekuasaan semata. ( imn-alx )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar