Hukum & HAM
Ustadz Yusuf Mansur ditahan petugas bea cukai di Batam pada Jumat (17/05/13) petang. Di sana, Dia diperiksa terkait dua koper berisi uang tunai senilai 1,5 juta ringgit Malaysia (RM), atau Rp 3,5 miliar.
Senin, 20 Mei 2013 07:30 Tjs|Red|
Batam|POL
USTADZ Yusuf Mansyur minggu ini menjadi buah bibir media, pria muda
yang kerap tampil di media televisi dikabarkan tersandung masalah
dengan pihak Bea Cukai Pelabuhan Internasional Batam Center. Menurut
informasi yang beredar, dia sempat ditahan petugas bea cukai di Batam
pada Jumat (17/05/13) petang. Di sana, Dia diperiksa terkait dua koper
berisi uang tunai senilai 1,5 juta ringgit Malaysia (RM), atau Rp 3,5
miliar.
Yusuf ditangkap petugas saat akan menuju ruang kedatangan. Ustadz muda
itu diketahui baru turun dari kapal yang membawanya dari Situlang Laut
Malaysia.
Sang ustadz diperiksa karena membawa uang tunai dalam jumlah besar yang
disimpan dalam dua tas koper. Dua koper itu langsung ditenteng ustadz
yang sering berdakwah tentang keajaiban sedekah tersebut.
Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Batam, Kunto Prasti,
membenarkan pemeriksaan terhadap Yusuf. Kunto mengatakan, pemeriksaan
terhadap ustadz berkaitan dengan jumlah uang yang dibawanya.
“Sesuai aturan yang berlaku, uang yang dibawa masuk atau pun keluar dari wilayah Kepabeanan RI dalam jumlah di atas Rp100 juta wajib untuk dilaporkan,” ujar Kunto.
“Sesuai aturan yang berlaku, uang yang dibawa masuk atau pun keluar dari wilayah Kepabeanan RI dalam jumlah di atas Rp100 juta wajib untuk dilaporkan,” ujar Kunto.
Mengenai hal itu, lewat akun Twitter-nya, @Yusuf_Mansur,
pemimpin pesantren Pondok Pesantren Daarul Quran itu langsung
menjelaskan. Menurutnya, di kantor Bea Cukai Pelabuhan Batam, dia hendak
melaporkan uang yang dibawa. Dalam Peraturan Kepabeanan, uang tunai
yang masuk maupun keluar wilayah RI memang harus dilaporkan.
Sementara itu mengenai asal uang tunai sebanyak itu, masih di akun
Twitter-nya, dia menjawab, "Saya bawa duit sedekah dari kawan-kawan di
Singapura dan Malaysia untuk program-program pesantren, di sana kurang
tempat untuk destinasi sedekah," jelasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar