Selasa, 02 Juli 2013

Empat Perempuan Hebat CALEG di "DAPIL NERAKA"





Bekasi--Siapa bilang perempuan di tempat nomor 2 dalam dunia politik. Di daerah pemilihan Jabar VII, Kabupaten Bekasi-Karawang-Kabupaten Purwakarta, sejumlah tokoh perempuan mendapat posisi nomor 1 dan 2 di daftar caleg sementara. 

Penelurusan BekasiRaya.com, sedikitnya 3 orang mendapat posisi nomor urut 1 dan satu orang di urutan nomor 2. Mereka adalah para politisi perempuan yang memiliki pengaruh besar dan teruji kemampuannya.
 
Mereka akan bertarung dengan para politisi laki-laki yang sudah malang melintang di jagad politik. Di Dapil ini sejumlah nama politisi kondang akan menjadi pesaing, seperti ; Saan Mustofa (Demokrat), Ade Komarudin (Golkar), Daniel Lumban Tobing (PDIP), Sa'duddin (PKS), Saleh Manaf (Partai Nasdem), dan lainnya. Menjadikan Dapil Jabar VII sebagai "Dapil Neraka". 
 
Apakah para politisi perempuan ini bisa mendulang suara dan menang. Ini dia, 4 Perempuan Hebat di Dapil Neraka.   

Rieke Diah Pitaloka (PDI Perjuangan) 

Rieke Diah Pitaloka
Artis kelahiran Garut 8 Januari 1974 ini membuktikan kepiawaiannya dalam dunia politik setelah terjun menjadi Caleg PDI Perjuangan pada Pemilu 2009 dari Dapil Jawa Barat II. 

Namanya mulai melejit karena vokal sebagai anggota DPR RI Komisi IX yang membidangi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Rieke dikenal dekat dengan kaum buruh karena menjadi inisiator dan anggota Pansus Rancangan Undang-undang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) 

Pada tahun awal tahun 2013 Rieke memutuskan untuk mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat dengan didampingi Teten Masduki, mereka menamakan dirinya sebagai PATEN dan diusung oleh PDI-P dengan nomor urut 5.

Pada tanggal 3 Maret 2013 diumumkan hasil Pilkada Gubernur - Wagub Jawa Barat Pasangan Cagub - Cawagub nomor 5 Rieke-Teten memperoleh peringkat ke 2 dari 5 pasangan calon dengan perolehan suara 5.714.997 suara atau 28,41 persen dari suara sah. 

Namun, di Kabupaten Bekasi dan Karawang, suara Rieke-Teten menang telak di atas incumbent Ahmad Heryawan. 

Pada Pemilu 2014 mendatang, Rieke maju sebagai caleg dari Dapil Jabar VII dengan nomor urut 1. 

Wardatul Asriah (PPP)

Wardatul AsriahWardatul Asriah merupakan politisi wanita dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang saat ini menjadi anggota DPR RI masa bakti 2009-2014. 

Perempuan kelahiran Bekasi 17 April 1965 ini menduduki Komisi VII yang mengurusi bidang ESDM, Riset, Teknologi, dan Lingkungan Hidup

Karir politik Wardatul Asriah telah dimulai sejak di bangku kuliah dengan menjadi anggota aktif PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang berafiliasi ke NU (Nahdatul Ulama). Tak lama setelah itu, ia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan dan menjadi salah seorang pengurus puncak di WPP (Wanita Persatuan Pembangunan). Posisi ini membuka jalan Wardatul untuk maju ke pemilu legislatif Kabupaten Bekasi tahun 2004 dimana ia memenangkan 53.782 suara

Keterlibatan istri Suryadharma Ali ini dalam dunia politik cukup menarik perhatian beberapa pihak misalnya direktur Cetro (Centre for Electoral Reform) dan pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sumarno. Hadar Navis Gumay selaku direktur Cetro mengatakan bahwa keterlibatan Wardatul dalam perpolitikan memperpanjang daftar nama politisi yang membangun keluarga politik, baik di internal partai maupun parlemen Senayan. 

Hal ini menunjukkan bahwa atmosfer Politik Dinasti semakin kental di Indonesia. Sejalan dengan Hadar Navis Gumay, Sumarno menilai masuknya Wardatul ke kepengurusan harian DPP PPP adalah untuk memperkuat posisi sang suami di internal partai. Namun, Sumarno menggarisbawahi bahwa selama Wardatul memiliki kemampuan yang mumpuni, hal ini tidak menjadi masalah.

Pada Pemilu 2014 mendatang, Wardatul kembali maju dari Dapil Jabar VII dengan nomor urut 1. 

Putih Sari (Gerindra)

Putih Sari
Usianya baru 24 tahun ketika ia memutuskan terjun ke dunia politik. kala itu Agustus 2008, tekad perempuan kelahiran Jakarta, 20 Juli 1984 ini telah bulat bergabung dalam Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). 

Putih Sari Taslam, perempuan muda itu berhasil menduduki kursi anggota DPR RI dari Dapil Jabar VII pada Pemilu 2009 lalu dengan mengumpulkan suara sebanyak 27.341. Ia termasuk salah seorang dari tiga anggota DPR-RI termuda.

Di DPR RI, Putih menduduki komisi IX yang membidangi kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi, serta kependudukan— berkewajiban melakukan aktifitas legislasi dan pengawasan terhadap kinerja mitra kerja, terutama yang menyangkut upaya perbaikan pelayanan kesehatan masyarakat dan kesejahteraan para pekerja dan buruh.

Selain di Komisi IX, Putih juga dipercaya sebagai bendahara fraksi dan anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR-RI. Di luar pekerjaan di DPR, ia tetap berkecimpung di organisasi sayap partai, yakni PIRA (Perempuan Indonesia Raya). Mau tidak mau, ia mesti pandai-pandai membagi waktu untuk bisa menjamah berbagai aktivitas tersebut.

Pada Pemilu 2014 mendatang, Putih Sari kembali maju sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jabar VII nomor urut 1. 

Nurul Qomaril Arifin (Partai Golkar)

Nurul Arifin
Nurul Qomaril Arifin atau lebih dikenal dengan nama Nurul Arifin, adalah aktris senior yang pernah masuk dala daftar bintang bom seks tahun 1980-an. Sejumlah film yang pernah diperankan antara lain, Naga Bonar, Pacar Ketinggalan Kereta, Madu dan Racun, Lupus, Mana Bisa Tahan, Hidup Semakin Panas, dan lain-lain.Dia lahir di Bandung, Jawa Barat, 18 Juli 1966. 
Perempuan kelahiran Bandung 18 Juli 1966 ini berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2009 lalu dari Dapil Jabar VII yang meliputi ; Kabupaten Bekasi-Karawang-Kabupaten Purwakarta. 

Pada Pemilu 2014 mendatang, Nurul akan kembali mencalonkan kembali dari Dapil yang sama dari Partai Golkar nomor urut 2.  ( Brat dirangkai dari berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar