Kamis, 14 Maret 2013

PDI PERJUANGAN JAWA TENGAH MESKIPUN MEMAINKAN BLUNDER, DENGAN MERANGKUL FAKTOR "RUSTRININGSIH" DIYAKINI MASIH MAMPU MEMENANGKAN PERTARUNGAN PILGUB DI JAWA TENGAH.

PDIP Siap Kalah Di Pilgub Jawa Tengah
Oleh: Rudi Purwanto

PDIP memainkan blunder
PDIP telah memilih ganjar Pranowo sebagai calon gubernur Jawa Tengah.Anehdan sangat menggelikan sekali karena PDIP ternyata tidak merekomendasikan Rustriningsih sebagai calon Gubernur Jawa tengah. Sikap ini bias dilandasi oleh beberapa pertimbangan:
1. Sebagai partai pemenang pemilu di Jawa Tengah PDIP begitu yakin dengan kekuatannya sehingga sekalipun mencalonkan calon yang kurang popular PDIP merasa yakin dapat meningkatkan popularitas calon yang di usungnya
2. Jawa Tengah sebagai basis dari PDIP secara tradisional sejak jaman pemilu 1955 sehingga PDIP sangat yakin loyalitas pemilih tradisionalnya
3. Keberadaan Jokowi yang asal Solo Jawa Tengah, sehingga dengan demikian PDIP merasa sangat yakin bahwa Jokowi akan mampu mengkatrol tingkat keterpilihan calon PDIP
Memang secara sekilas pertimbangan-pertimbangan di atas sangat rasional dan dengan demikian upaya memenangkan calon PDIP akan dapat berjalan dengan mulus. Namun tampaknya PDIP kurang mempertimbangkan beberapa factor yang sangat krusial dan akan sangat mempengaruhi jalannya pilgub Jawa Tengah, diantaranya:
1. Rustriningsih adalah factor yang sangat menentukan. Rustriningsih memang sudah menyatakan akan setia di PDIP , namun harus di simak bahwa setia kepada PDIP berbeda masalahnya dengan mendukung calon dari PDIP. Dari pernyataan tersiratnya sepertinya Rustriningsih tidak akan mendukung calon dari PDIP dan akan menyerahkan sepenuhnya pilihan rakyat Jawa Tengah kepada hati nurani masing-masing dan tidak akan mendorong mendukung kepada calon PDIP. Maka kedepan jika PDIP ingin selamat dalam pilgub Jawa Tengah harus merangkul factor Rustriningsih ini agar mampu dan mau memberikan dukungan secara terbuka kepada Ganjar Pranowo. Dan ini pun belum berarti jalan PDIP akan mudah.
2. Faktor kemenangan PKS dalam Pilgub Jawa Barat dan Sumatera Utara
Kemenangan ini menyebabkan adanya publikasi secara massif terhadap PKS dan akan menyebabkan calon yang di usung PKS menjadi perhatian, dimana pun calon PKS itu berkompetisi. Terlebih dalam dua pilgub tersebut calon PKS selalu dalam posisi mengalahkan calon dari PDIP.
3. Partai pengusung calon Hadi Prabowo dan Don relative terus meningkat elektabilitasnya, seperti PKS, Gerindra, Hanura. Belum lagi kekuatan tradisional Islam di Jawa tengah yang selama ini ada di PPP dan PKB. Terlebih jika dalam masa beberapa bulan ini dan dalam masa kampanye nanti Prabowo dari Gerindra, Wiranto dari Hanura, Anis Mata dari PKS mau turun gunung seperti halnya Megawati di PDIP maka peluang kemenangan PDIP secara mutlak akan menjadi sangat berat. Belum lagi jika MNC TV mulai membesarkan Hanura seperti dia dulu membesarkan Nasdem.
4. Ada satu hal sepele namun strategi sangat brilian telah di mainkan oleh koalisi Hadi Prabowo dan Don, yaitu penyebutan nama yang sangat familiar dan mudah diingat oleh siapa pun, yaitu telah di gunakannya nama HP-Don sebagai panggilan bagi dua pasangan ini dalam kampanye pilgub Jawa Tengah. Nama sangat familiar ini akan sangat menguntungkan dalam komunikasi masa dan pasti akan menyebabkan meningkatnya pengenalan public terhadap HP Don.
5. Calon Incumbent masih mempunyai peluang cukup besar untuk menang, namun dengan posisi partai pendukung yang relative terus menurun secara elektabilitas maka di butuhkan kampanye yang sangat masiv dan butuh usaha sangat keras untuk dapat mendudukkan kembali calon incumbent di kursi gubernur kembali, citra kepemimpinan yang otoriter selama bersama Rustriningsih telah menyebabkan calon incumbent relative berat
Berdasarkan semua factor di atas maka kemenangan PDIP akan merupakan dan membutuhkan perjuangan sangat berat. Dan PDIP atau siapa pun harus mengingat bahwa Jawa Tengah adalah ibarat kandang bagi PDIP dan merupakan salah satu barometer perpolitikan nasional, maka semestinya partai mana pun akan berusaha sangat keras untuk memenangkan Jawa Tengah. Dan karenanya PDIP harus meracik strategi sangat brilian jika tidak ingin kalah di kandang sendiri, karena kalah di kandang sendiri sama artinya dengan kematian bagi eksistensi partai dalam pemilu 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar