Sabtu, 17 Oktober 2015

Warga Masyarakat Bekasi Utara Menolak Dengan Tegas Pembangunan Sutet Muara Tawar di Wilayahnya

Warga Masyarakat Bekasi Utara, Kota Bekasi Menolak Keras dan Tegas Pembangunan Sutet Muara Tawar.

Info Media Nasional News – Bekasi, Warga masyarakat yang terdiri dari berbagai perumahan yang ada di Bekasi Utara ( Prima Harapan, Duta Harapan, Telaga Duta Harapan, Wisma Asri ) dan warga perkampungan yang terdiri dari dua Kelurahan antara lain kelurahan Harapan Baru dan Teluk Pucung menolak dengan tegas dan cenderung keras atas rencana pembanguna sutet Muara Tawar yang melewati di atas rumah – rumah mereka.

Dedi Zahrul Alam salah satu warga masyarakat dari Forkom Dumas ( Forum Komonikasi Warga Duta Telaga Mas ) mengatakan kepada Info Media Nasional News dirinya berikut warga masyarakat lainnya menyatakan menolak dengan tegas rencana dari PLN Muara Tawar yang kemungkinan telah mendapatkan restu dari para pihak terkait diantaranya pihak pengembang maupun para birokrasi diwilayahnya atas pembangunan sutet tersebut.

Penolakan tersebut tentunya berdasarkan pertimbangan – pertimbangan yang matang dari hasil rapat pertemuan warga dan berbagai pertimbangan lainnya, akibat dari dampak dibangunnya sutet tersebut tentunya akan memberikan berbagai dampak negative dan cenderung sangat berbahaya terutama dibidang kesehatan.

Pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi juga mempunyai potensi menimbulkan dampak di berbagai bidang lainnya diantaranya adalah di bidang ekonomi,  psikologis masyarakat dan lingkungan ujar Dedi Zahrul Alam yang saat ini juga menjadi salah satu Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Bekasi Utara sebagai bendahara. Penjabaran dari dampak tersebut diantaranya sebagai berikut :

1.      Dampak Negatif di Bidang Ekonomi.
Dapat ditinjau dari dengan dibangunnya jaringan tegangan tinggi tersebut dapat menyebabkan “Kematian Perdata” bagi nilai tanah yang dilintasi oleh SUTT/SUTET, sehingga apabila pemilik tanah tersebut berniat menjual tanahnya, maka harga jual tanah tersebut akan jatuh dan berada dibawah harga jual tanah yang tidak dilewati jalur tersebut (itupun bila ada yang mau membelinya), atau juga pemilik tanah mau mengoptimalisasikan tanahnya dengan mendirikan bangunan bertingkat ia akan mempunyai masalah dengan perijinan pendirian bangunan, atau bila ia ingin menanam pohon ia akan dilarang menanam pohon dalam batas ketinggian tertentu.

2.      Dampak Negatif di Bidang Kesehatan.
Dari hasil penelitian disebutkan bahwa banyak penyakit yang bisa ditimbulkan akibat dari paparan radiasi gelombang elektromagnetik bagi masyarakat yang tinggal di bawahnya. Hasil penelitian di Eropa menyatakan bahwa jaringan transmisi tegangan tinggi menimbulkan sakit kepala, gangguan tidur, lesu, libido menurun, kemandulan dan merasa sakit tanpa diketahui penyebabnya. Sedangkan penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Lermer dan Leeper pada 1979, menyebutkan bahwa pemaparan medan elektromagnetik dari jaringan transmisi tegangan tinggi dapat menyebabkan meningkatnya resiko kematian yang ditimbulkan oleh penyakit leukimia, Kanker, Limfoma, Infertilitas pada pria, cacat pada keturunan, demikian juga dapat menyebabkan penyakit kulit, perangai pemarah, dsb.

3.      Dampak Negatif Secara Psikologis.
Yaitu munculnya keresahan dan ketakutan yang disebabkan dari munculnya rasa tidak aman terhadap bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari jaringan tersebut, yaitu kecelakaan yang disebabkan adanya sambaran petir, putusnya kabel, atau gangguan fondasi tower akibat dari perubahan struktur tanah. Selain itu juga kekhawatiran terus menerus akan akibat dari gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh radiasi.


4.      Dampak Negatif Terhadap Lingkungan.
Peran lingkungan dalam meningkatkan derajat kesehatan sangat besar sebagaimana dikemukakan Blum (1974) dalam Planning for health, development and application of social change theory. Bahwa faktor lingkungan berperan sangat besar disamping perilaku daripada faktor pelayanan kesehatan dan keturunan. Memang tidak selalu lingkungan sebagai penyebab, melainkan juga sebagai penunjang, media transmisi maupun memperberat penyakit yang telah ada.

Akibat didirikannya jaringan transmisi tegangan tinggi tersebut, pepohonan dalam radius tertentu ditebangi karena dianggap melebihi ketentuan dalam ketinggian tertentu. Sehingga wilayah disekitar jaringan tersebut menjadi kering kerontang, sangat panas dengan angin yang kencang di masa kemarau, dan sangat dingin di musim penghujan, kualitas tanah juga ikut menurun drastis dan kehilangan kesuburan karena tidak bisa dioptimalisasikan lagi.


Oleh sebab itu dirinya dan masyarakat Bekasi Utara khususnya yang kena dampak secara langsung rencana pembangunan sutet tersebut tetap akan menolak dengan tegas imbuhnya. ( Alex IMN News )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar