Senin, 15 Agustus 2016

Kenapa Musti PUTI - UNO Untuk DKI ?

IMN News, Jakarta - Pertarungan untuk memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta semakin memanas dengan hadirnya beberapa nama kandidat calon Gubernur DKI Jakarta yang di dukung oleh partai politik atau yang di usulkan oleh para relawan menjadikan suasana politik di DKI Jakarta semakin berwarna.

Hadirnya Puti Guntur Soekarno - Sandiaga Uno yang di dukung oleh Relawan Wong Cilik cukup menyentakkan sebagian warga masyarakat DKI Jakarta. Sepanduk berisi dukungan untuk Cucu pertama Presiden Indonesia pertama Ir.Soekarno, putri dari Guntur Soekarno Putra yang lebih akrab dengan sebutan mbak PUTI tersebut tiba - tiba terpasang hampir di seluruh sudut ibu Kota Jakarta. Dengan tema "PUTI - UNO" untuk Jakarta Smile.

Ketua Tim Relawan Wong Cilik Dr.H.Marhaban Sigalingging menjawab pertanyaan dari beberapa media kenapa musti pasangan PUTI - UNO yang di usung dan di dukung oleh para relawan wong cilik sebagai berikut.

1. Sosok Puti adalah trah Ir.Soekarno sang proklamator.
2. Cantik dan Cerdas.
3. Alumni Universitas Indonesia (UI).
4. Pengalaman sebagai Jurkamnas Pilpres.
5. Anggota DPR RI dua periode (2009-2014, 2014 - 2019).

Mbak Puti Guntur Soekarno sangatlah pas dan tepat untuk berpasangan dengan Bpk.Sandiaga Uno yang berlatar belakang dari pengusaha yang sukses ujar ketua tim Relawan Wong Cilik Dr.H.Marhaban Sigalingging yang juga berlatar belakang Dosen Paska Sarjana dari Universitas Muhammadyah sekaligus juga pengusaha yang cukup dikenal sukses.

Doktor Haji Marhaban Sigalingging berharap masyarakat DKI Jakarta hendaknya tidak usah ragu dan khawatir tentang kemampuan pasangan PUTI - UNO kedepan di dalam memimpin DKI Jakarta yang membutuhkan sosok pemimpin yang Jujur, Adil, Tegas dan Anti Korupsi namun juga tetap smile. Keduanya sama - sama mempunyai latar belakang yang jelas, masih muda, cakap sekaligus mempunyai wawasan yang luas terkait Ibu Kota DKI Jakarta tegas nya. 

Do'a Restu dari semua pihak pasangan "PUTI - UNO" diharapkan mampu merubah Kota Jakarta menjadi layaknya seperti kota - kota besar yang ada di negara - negara lain pungkasnya. #SalamSmile☺

Berikut Profil lengkapnya PUTI GUNTUR SOEKARNO.

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri S.Pol

Alias
Puti | Puti Guntur Soekarno | Puti Paramathana

Kategori
Politisi

Agama
Islam

Tempat Lahir

Jakarta

Tanggal Lahir
Sabtu, 26 Juni 1971

Zodiak
Cancer

Hobby
Membaca

Warga Negara
Indonesia

Ayah : Guntur Soekarno Putra
Ibu : Henny Guntur

Suami : Joy Kameron

Anak : Rakyan Ratri Syandriasari Kameron, Rakyan Daanu Syahandra Kameron

BIOGRAFI
Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarnoputri adalah anak Guntur Soekarnoputra. Berbeda dengan ayahnya, saat ini dia memilih terjun ke politik dan bergabung dengan PDI Perjuangan. Puti, begitu dia biasa disapa saat ini menjadi anggota dewan komisi X DPR periode 2009-2014, 2014-2019 (2 periode).Wanita kelahiran 26 Juni 1971 tersebut menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Fatmawati dan Ketua Yayasan Wildan.

Terjunnya Puti dalam karir politik adalah sebuah proses. Dari sisi akademis, Puti menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI) yang pada akhirnya memperkaya wawasan politik. Dia memilih terjun ke politik karena merasa ada kesiapan secara eksternal dan internal. Secara internal keluarga mendukung dan mengerti. Dari hubungan eksternal, dia resmi ikut satu partai, PDIP. Hal tersebut yang membuatnya mantap.

Selain itu alasan pendorong terjun di bidang ini karena masih banyak yang harus diperbuat untuk bangsa ini. Puti sangat mengagumi kakeknya, Soekarno. Bagi dia, pikiran Soekaro sangat relevan. Apa yang dikatakan baik sebagai negarawan atau seniman terjadi di era sekarang ini.

Sementara itu, Puti menganggap PDIP itu mempunyai nilai yang pasti. Partai ini yang bisa membawa aspirasi untuk rakyat. Wanita yang hobi membaca ini ingin memperjuangkan berbagai permasalahan yang ada di Indonesia. Seperti masyarakat yang masih miskin dan bodoh, kekayaan alam yang dieksploitasi untuk kepentingan bangsa lain dan kondisi bangsa yang diperlakukan sebagai bangsa kuli. Itu bagian dari perjuangan.

Dia menambahkan permasalahan lain yang menjadi sorotan adalah karakter dan jati diri bangsa Indonesia semakin memudar. Lantaran itu, Puti tak bosan berbicara soal pentingnya memegang teguh Pancasila, sebagai warisan berharga dari para pendiri bangsa. Dia pun terus mendorong pemerintah agar mau memasukkan kembali Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan nasional.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

PENDIDIKAN
FISIP Universitas Indonesia bidang Administrasi Negara
SMA 1 Budi utomo
SMP Yayasan Perguruan Cikini
KARIR
Wakil Ketua Yayasan Fatmawati
Ketua Yayasan Wildan
Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Ketua Panitia Pelaksana mengenang 85 Thn Ibu Fatmawati
Juru bicara kampanye Pilpres 2009 tim Mega-Prabowo wilayah Jawa Barat dan Bengkulu
Anggota DPR (2009-2014, 2014-2019) dari PDI-Perjuangan
Pemegang Saham PT Chala Group. (Alda.S).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar