Jumat, 13 November 2015

Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Bacakan Wangsit Jatiwangi


Ketua DPRD Jabar Bacakan Wangsit Jatiwangi
Info Media Nasional News - Bandung, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari dihadapan sekitar lebih dari 5000 pelajar dan masyarakat Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka membacakan Wangsit Jatiwangi  pada acara Festival Musik Keramik yang diadakan oleh Jatiwangi Art Factory Majalengka (11/11).
Pada acara Festival musik keramik yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar tersebut, sebanyak 5.000 genting ditabuh anak-anak sekolah mulai Sekolah Dasar, SMP/Mts hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan anggota kepolisan di lapangan bekas Pabrik Gula Jatiwangi.
Wakil Gubernur (Wagub) Deddy Mizwar dalam sambutannya  mengatakan musik keramik adalah sebuah industri kreatif yang harus terus dikembangkan. Kesenian yang dipertunjukan warga Jatiwangi ini menunjukan adanya keanekaragaman bentuk seni keramik dan kreativitas yang terjadi dalam kehidupan. Kreativitas yang dilahirkan seniman Jatiwangi mampu melahirkan seni kerajinan yang syarat akan nilai.
Wagub mengapresiasi kegiatan bertaraf internasional tersebut. Namun di sisi lain dia juga mengungkapkan permohonan maaf akan peran serta pemerintah yang belum cukup berarti. 
"Saya secara pribadi mengapresiasinya. Saya pun atas nama Pemerintah provinsi Jawa Barat malu dan meminta maaf atas kurang peran sertanya kami karena belum bisa memberi bantuan yang berarti," ungkap Wagub. 
Ketua Panitia Penyelengaran Arif Budi mengatakan semula jumlah genting yang ditabuh hanya sebanyak 5.000 genteng namun akhirnya terkumpul sebanyak 6.000 genteng. Usai festival 2.000 genteng rencananya akan dipergunakan untuk membangun musium keramik serta 4.000 buah genteng lainnya akan diserahkan kepada Camat Jatiwangi untuk membantu pembangunan rumah tidak layak huni yang diprogramkan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
Lebih lanjut  dikatakan  Ahmad Thian Vulkan, Festival Musik Keramik adalah sebuah monumen sekaligus perayaan atas lahirnya kebudayaan baru di Jatiwangi, yaitu musik dari instrumen yang berasal dari tanah liat atau dikenalnya sebagai musik keramik. Ada sejumlah alat musik keramik yang telah diciptakan masyarakat Jatiwangi dan mereka di antaranya telah membuat grup band sendiri. Karena hal tersebut JAF mengawali fetival dengan menabuh genteng dan rampak perkusi.
Pada acara pembukaan festifal juga dibacakan Ikrar Jatiwangi, sebagai janji untuk terus menjunjung tinggi Jatiwangi dari waktu ke waktu, bertekad untuk tetap menghormati karya leluhur mereka, menjaga lingkungan hidup. Selain itu akan menjaga ketentraman berlandaskan kasih sayang dan saling menghormati.
Sementara itu Wangsit Jatiwangi yang dideklarasikan pada kesempatan tersebut  merupakan komitmen masyarakat Jatiwangi untuk terus membangun kreativitas dengan bersumber dari tanah namun tetap menghargai norma lingkungan, penggunaan tanah namun tetap ramah lingkungan sehingga tidak merusak alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar